d. Batak Pakpak
Oles adalah kain khas Suku Pakpak. Cimata dan borgot adalah sebutan untuk pakaian adat perempuan dan laki-laki.
Borgata serupa dengan pakaian suku Melayu dengan manik-manik dilingkaran leher yang disebut dengan api-api. Bagian bawah dibalut dengan sarung bernama oles sidosdos.
Kalus digunakan sebagai aksesoris dan terbuat dari emas serta batu permata.
e. Batak Angkola
Pakaian adat Batak Angkola memiliki kesamaan dengan pakaian adat dari Batak Mandailing. Perbedaannya dapat dilihat antara baju yang dikenakan oleh pria dan wanita.
Pakaian wanita didominasi oleh warna merah dan selendang yang diselempangkan di bagian badannya. Pada pria, hiasan kepala bernama ampu digunakan sebagai aksesoris berbentuk mahkota.
f. Batak Simalungun
Kain hiou menjadi material dasar dari pakaian adat Suku Batak Mandailing. Kain ini didominasi corak yang beragam dan warna yang gelap.
Terdapat kesamaan pakaian adat yang dimiliki Batak Simalungun dengan Batak Karo. Persamaannya terletaj pada penggunaan kain samping yang disebut suri-suri sebagai pelengkap penampilan.
Aksesoris pelengkap lainnya adalah bulang yang digunakan pada perempuan dan gotong untuk laki-laki.
g. Batak Sibolga
Suku Batak Sibolga berasal dari suku Batak Pasisi yang tercampur oleh adat Minangkabau. Perpaduan ini menciptakan kebudayaan baru dan berdampak pada pakaian adatnya.
Warna gelap mendominasi pakaian adat khas Suku Batak Sibolga dengan aksesoris mahkota dan kalung sebagai pelengkapnya.
h. Batak Melayu
Baju kurung dan kain songket yang terbuat dari kain sutra atau brokat digunakan pada wanita khas Batak Melayu. Kalung bermotif rantai serati, tanggang, sekar sukun serta peniti yang terbuat dari emas turut memperindah penampilan.
Untuk lelaki, aksesoris penutup kepala bernama tengkulok yang terbuat dari kain songket digunakan sebagai lambang kegagahan dan kebesaran.