Redaksi Media Digital DjossNews.Com Siap Dukung Pariwisata Dua Kabupaten

by -2658 Views
Foto ; mcb

DjossNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Menyambut ditetapkannya kembali Bandara Hanandjoeddin sebagai Bandara Internasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya di Pulau Belitong yang terdiri dari dua kabupaten yaitu Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur maka perlunya disikapi positif oleh kedua kabupaten tersebut agar seluruh potensi alam dan seni serta kebudayaan maupun sektor pariwisata yang dimiliki oleh kedua kabupaten dapat berdayaguna secara maksimal untuk menghasilkan nilai Pendapatan Asli Daerah [PAD] di masing-masing kabupaten.

Redaksi Media Online Digital DjossNews.Com yang dikelola langsung oleh Team Redaksi ArtaSariMediaGroup akan mendukung secara penuh seluruh kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung maupun Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dalam rangka menunjang keberadaan dan kehadiran kembalinya Bandara Hanandjoeddin sebagai salahsatu Bandara berstatus Internasional di kawasan Pulau Sumatera,” demikian CEO ArtaSariMediaGroup Alizar Tanjung B.Sc Mi St. Rajo Ameh atau akrab disapa Rajo Ameh kepada media beberapa waktu lalu.

Menurut Rajo Ameh, dalam rangka menunjang keberadaan Bandara Internasional Hanandjoeddin yang juga sebagai pintu gerbang utama ke Pulau Belitong, maka kedua kabupaten yang ada di Pulau Belitong yaitu Pemerintah Kabupaten Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur perlu mempersiapkan berbagai aspek secara komprehensif dan terkoordinasi, diantaranya yang perlu dipersiapkan oleh kedua pemkab :

1. Infrastruktur Pendukung Transportasi

a. Jalan dan Aksesibilitas
1. Peningkatan dan pelebaran jalan utama** yang menghubungkan bandara dengan pusat kota, kawasan wisata, dan kabupaten tetangga.
2. Pembangunan jalan alternatif dan bypass untuk mengurai kemacetan dan memperpendek jarak tempuh wisatawan.
3. Penyediaan jalur khusus transportasi publik dari dan ke bandara, termasuk rute langsung ke objek-objek wisata strategis.

b. 1. Transportasi Umum dan Layanan Antar-Jemput
2. Pengembangan sistem transportasi publik terpadu seperti shuttle bus, travel, dan taksi resmi.
3. Insentif untuk investasi **ride-sharing** atau **transportasi ramah lingkungan** (seperti kendaraan listrik).

2. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

a. Pengembangan Destinasi Wisata
1. Penataan kawasan wisata unggulan (Tanjung Kelayang, Tanjung Tinggi, Pulau Lengkuas, Situ Kulong Minyak, Pantai Burong Mandi dll).
2. Pelatihan SDM lokal** (pemandu wisata, hospitality, kebersihan lingkungan wisata).
3. Peningkatan fasilitas umum di kawasan wisata: toilet bersih, musala, pos jaga, pusat informasi turis.

b. Kalender Event Tahunan
1. Perencanaan dan promosi event tahunan bertaraf nasional dan internasional (festival budaya, kuliner, maritim).
2. Kerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk promosi global.

c. Penguatan UMKM dan Ekonomi Kreatif
1. Inkubasi UMKM berbasis lokal: batik Belitung, kerajinan laut, kuliner khas.
2. Pusat oleh-oleh terintegrasi di dekat bandara dan destinasi wisata.
3. Promosi produk lokal lewat digitalisasi dan e-commerce.

3. Akomodasi dan Fasilitas Pendukung Wisatawan

a. Penambahan hotel dan penginapan berbagai kelas, termasuk homestay berbasis masyarakat.
b. Peningkatan kualitas layanan hotel melalui pelatihan dan sertifikasi.
c. Pembangunan rest area, pusat informasi turis, dan loket layanan transportasi di bandara dan pusat kota.

4. Kesehatan dan Keamanan

a. Pos layanan kesehatan terintegrasi di sekitar kawasan bandara dan destinasi wisata.
b. Standar keamanan wisata, termasuk patroli reguler, rambu keselamatan, dan pelatihan mitigasi bencana.
c. Dukungan dari Satpol PP dan kepolisian pariwisata untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

5. Lingkungan dan Tata Ruang

a. Penataan zonasi antara kawasan permukiman, industri, dan pariwisata.
b. Pelestarian lingkungan (hutan bakau, pantai, ekosistem laut) melalui program CSR dan partisipasi masyarakat.
c. Pengelolaan sampah dan limbah pariwisata dengan sistem yang modern dan berbasis masyarakat.

6. Peningkatan Kapasitas dan Koordinasi Antarinstansi

a. Pembentukan Tim Koordinasi Pengembangan Kawasan Bandara Internasional lintas kabupaten dan provinsi.
b. Kolaborasi aktif dengan:
1. Kementerian Perhubungan
2. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
3. Investor swasta dan BUMN
c. Penyusunan regulasi lokal untuk menarik investor (insentif fiskal, kemudahan izin, lahan).

7. Promosi dan Branding Daerah

a. Penyusunan brand identity Belitung sebagai destinasi internasional.
b. Kerja sama dengan maskapai, travel agent, dan platform digital untuk mempromosikan penerbangan langsung dan paket wisata.
c. Pemasangan media promosi (digital signage, billboard, iklan di bandara internasional mitra).

8. Digitalisasi Layanan Publik dan Pariwisata

a. Aplikasi terpadu wisata Belitung yang mencakup: info destinasi, transportasi, booking hotel, jadwal event, dan layanan darurat.
b. Internet cepat dan jaringan komunikasi stabil di seluruh kawasan wisata.
c. Sistem pembayaran digital (QRIS, e-wallet) yang terintegrasi di pusat belanja dan objek wisata.

9. Kesiapan SDM

a. Pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis kompetensi di bidang:
1. Perhotelan dan pariwisata
2. Bahasa asing (khususnya Inggris dan Mandarin)
3. Tata boga dan layanan pelanggan
b. Beasiswa dan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi pariwisata.

10. Regulasi dan Tata Kelola

a. Perda khusus untuk mendukung kawasan ekonomi khusus (KEK) dan pariwisata terpadu.
b. Penyederhanaan izin usaha dan pembangunan untuk investor pariwisata dan transportasi.
c. Kerangka monitoring dan evaluasi terhadap kualitas layanan, pertumbuhan kunjungan, dan dampak sosial-ekonomi.

Jika saja Pemerintah Kabupaten Belitung dan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur bisa secara terpadu dan mampu mengelola dan mengintegrasikan seluruh aspek di atas, maka Bandara Internasional Hanandjoeddin dapat menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi kawasan dan menjadikan Pulau Belitong sebagai salah satu destinasi unggulan kelas dunia.

“Inilah yang disebut kesiapan pasca tambang dan masyarakat juga perlu diedukasi untuk mencapai itu semua,”papar Rajo Ameh.

Pemkab Belitung Mulai Berbenah

Ditempat terpisah, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Belitung sudah mulai berbenah, usai penetapan kembali Bandara H.AS Hanandjoeddin sebagai Bandara Internasional. Pemkab Belitung segera melakukan sejumlah pembenahan.

Wakil Bupati Belitung, Syamsir menyebut proses pembenahan dilakukan dengan pembersihan di ruas jalan dari Bandara hingga ke pusat kota. Syamsir menilai ada sejumlah titik yang harus dibersihkan untuk menghilangkan kesan tidak terurus.

“Ini tindak lanjut, perintah Pak Bupati segera kita tindak lanjut untuk Bandara kita, jangan statusnya Internasional tapi kita tidak berbenah,” ucap Syamsir usai memimpin rapat rencana pembersihan, beberapa waktu lalu di Tanjungpandan Belitung.

Syamsir menyebut pembersihan akan dilakukan oleh sejumlah Desa dan Kelurahan dengan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung. Pembersihan ini dijadwalkan akan dilakukan tiap hari jumat. Kawasan Bandara dan Desa Buluh Tumbang menjadi lokasi pertama dari kegiatan ini.

“Jumat depan lokus yang terberat di kawasan Bandara dan Desa Buluh Tumbang, termasuk taman-tamannya juga akan kita bersihkan,” ucap Wabup Syamsir.

Wabup Syamsir juga menyebut rencana pembuatan gapura penyambutan wisatawan di Desa Buluh Tumbang. Selain itu Wabup juga meminta untuk melakukan revitalisasi taman yang ada di jalur Bandara hingga pusat Kota.

“Dan juga kemarin sudah ada pembahasan Pak Bupati dengan OPD terkait, PU, dan Bappeda, insyaallah tindak lanjut untuk rencana pembuatan gapura selamat datang, karena selama ini tidak ada,” imbuh Wabup Syamsir.

Pembenahan secara bertahap juga akan dilakukan di sejumlah taman. Ada beberapa titik yang akan dibenahi secara bertahap diantaranya; simpang Membalong, Taman Sebrang Masjid Al-Mabrur dan kawasan Sungai Siburik. | DjossNews.Com | MCB | *** |