DjossNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Pemerintah Jepang mengadakan pertemuan pertama gugus tugas yang dibentuk untuk merespons kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Perdana Menteri Ishiba Shigeru menginstruksikan kelompok tersebut untuk melakukan segala kemungkinan guna menangani masalah ini.
Gugus tugas ini terdiri dari semua menteri Kabinet.
Pemerintahan Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 25 persen pada semua impor mobil ke Amerika Serikat.
Trump juga mengumumkan bahwa mulai Rabu (09/04/2025) akan memberlakukan tarif timbal balik pada mitra dagang yang memiliki defisit besar dengan AS. Jepang akan dikenakan bea masuk sebesar 24 persen.
Dalam pertemuan gugus tugas pada Selasa (08/04/2025), Ishiba mengatakan pembatasan perdagangan yang meluas oleh AS sangat disesalkan, karena akan berdampak besar pada ekonomi global dan sistem perdagangan multilateral.
Ishiba mengatakan telah berbicara melalui telepon dengan Trump pada Senin malam.
Dalam perbincangan itu Trump menyampaikan pandangannya dan menegaskan bahwa AS dan Jepang akan melanjutkan negosiasi yang terbuka dan konstruktif.
Ishiba mengatakan sektor otomotif merupakan industri andalan Jepang, sedangkan baja dan aluminium merupakan tulang punggung ekonomi Jepang.
AS telah mengenakan tarif sebesar 25 persen pada baja dan aluminium bulan lalu.
Ishiba mengatakan tarif timbal balik AS dapat berdampak besar pada berbagai industri, dan menyerukan jajaran pemerintahannya mengatasi masalah tersebut dengan berupaya segenap tenaga.
Ia menginstruksikan gugus tugas untuk menganalisis secara menyeluruh kemungkinan dampak kebijakan AS terhadap Jepang, mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali tarif terhadap Jepang melalui upaya diplomatik, dan memberikan dukungan penuh kepada industri dalam negeri yang terkena dampak, termasuk bantuan keuangan. | DjossNews.Com | NHK | *** |
mantap