DjossNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ PariwisataIndonesia.ID- Malam 1 Muharram masih dianggap keramat oleh masyarakat Jawa.
Malam istimewa yang sering dianggap mistis dan keramat sekaligus penuh berkah dan sakral.
Dikutip dari laman petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, bagi masyarakat Jawa, bulan Muharram sebagai awal tahun Jawa juga dianggap sebagai bulan yang sakral atau suci.
Istilah lainnya adalah bulan yang tepat untuk melakukan renungan, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa.

Bahkan sebagian orang memilih menyepi untuk bersemedi di tempat sakral.
Seperti puncak gunung, tepi laut, pohon besar, atau di makam keramat.

Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berinstrospeksi adalah dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.
Karenanya dapat dipahami jika kemudian masyarakat Jawa pantang melakukan hajatan pernikahan selama bulan Muharram.
Malam 1 Muharram memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa.
Hal ini dianggap keramat terlebih bila jatuh pada Jumat Legi.
Untuk sebagian masyarakat pada malam 1 Muharram dilarang untuk ke mana-mana.
Kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain. Malam 1 Muharram yang sangat lekat dengan budaya Jawa.
Biasanya terdapat ritual tradisi iring-iringan rombongan masyarakat atau kirab.
Beberapa daerah di Jawa merupakan tempat berlangsungnya perayaan malam 1 Muharram.
Namun untuk saat ini kirab itu tidak dilaksanakan karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
Keraton Kasunanan Surakarta hanya menggelar doa bersama agar pandemi segera berlalu.
Selain itu, jamasan pusaka tetap dilakukan secara internal, dengan tanpa mengundang tamu. | DjossNews.Com | PariwisataIndonesia | *** |

terimakasig infonya